Label

Sabtu, 09 Juni 2012

Kisah perjalanan tiga idiot ETCetera : gratisan VS bayaran

Sabtu, 9 Juni 2012, hari libur bagi kami mahasiswa manajemen unhas. kebetulan final sudah usai, tinggal menanti nilai akhir keluar.pagi hari, saya mengatur rencana  agenda utama untuk hari ini adalah pergi ke acara seminar motivasi yang di adakan perusahaan asuransi yang berjargon always listening always understanding di hotel Horizon Makassar. acara ini direncanakan terselenggara pukul 13.30 waktu horizon.acaranya FREE katanya.

tapi, rasa-rasanya tidak asyik jika pergi ke seminar sendirian. waktunya sms teman-teman buat join di acara ini. dan akhirnya, Billy dan MB yang resmi dirilis menemani saya di seminar itu. tiga idiot ini bersiap meluncur ke tujuan. saya dan Billy berangkat bersamaan, sedangkan MB nyusul di TKP. tibanya saya dan Billy di TKP, kami mencium aroma-aroma yang mengkhawatirkan keberlangsungan rencana kami. yang tampak wara-wiri kebanyakan adalah kaum tua (hahaha). aroma tersebut semakin mencuat ketika pandangan kami terarah ke spanduk yang terpampang di depan hotel tersebut dengan tulisan, "Selamat Datang Peserta Grand Bussiness Opportunities Prudential" yang tidak menampilkan kata-kata adanya agenda acara seminar motivasi.

lama kami menanti MB di depan lobi hotel, ternyata MB sudah dulu ada di dalam hotel tersebut. akhirnya, kami masuk bertiga dengan melewati serangkaian jalan sebelum masuk ke ruangan acara. yang anehnya, panitia acara tersebut meminta kami menuliskan nama orang yang merekrut kami. waddduhhh.... aroma kecurigaan kini semakin menjadi-jadi. sebenarnya kami datang karena mendapatkan infonya dari teman kampus kami yang ternyata tidak ikut di acara ini, Kiki Je' namanya. hahaha

akhirnya kami berhasil masuk ke dalam ruang acara. dengan kotak makanan yang kami pegang masing-masing, kami berdiri di ujung ruang karena tidak ada lagi kursi yang kosong untuk di duduki. aroma kecurigaan itu kini menjadi jelas saudara-saudara. seminar motivasi yang sebenarnya menjadi agenda utama acara ini hanya tersaji oleh sebuah cuplikan film yang menampilkan pasukan kuda dengan backsound film mortal combat. (termotivasiku mihhh)...

cuplikan filmnya pun hanya berdurasi 3 sampai 4 menit. setelah itu, dengan cepat presenter mengambil alih acara tepat di tengah panggung sederhana di ruangan tersebut. dari kata-kata yang keluar dari mulut presenter tersebut, seperti seorang prospektor MLM yang ingin mempresentasikan produknya kepada konsumen labil. sungguh permainan kata yang cukup piawai diperlihatkan. kami semakin merasa asing di dalam ruangan tersebut. kami merasa sedang di jebak, jebakan MLM yang sesat, kata MB.

karena kami sudah merasa tertipu, dan karena kami anak manajemen (apa hubungannya, hehehe), maka kami pun mengambil langkah strategis untuk melangkahkan kaki dari acara itu, tentunya dengan kotak makanan yang notabenenya gratisss... kami membangun model yang walaupun di anggap klise namun terbukti akurat. pura-pura menghubungi teman dan menanyakan keberadaannya dengan langkah perlahan keluar dari hotel tersebut.

usaha kami membuahkan hasil. kami berhasil lolos dari lubang nista itu. hahaha... segera kami tancap gas menuju warung kopi dekat toko city one dengan wajah sumringah berhasil kabur. tidak berapa lama kami tiba mendarat di warkop yg dimaksud. kami memesan tiga gelas kopi susu tanpa menanyakan harga setiap gelasnya. kami duduk di teras depan warung tersebut. sambil menunggu kopi pesanan kami, kami membuka kotak makanan yang kami dapat secara cuma-cuma. kopi kami pun datang. siap di meja. paduan yang tepat, kopi susu dengan kue di sore hari. (ada satu yang kurang, domino, hehehe).

dengan santai, kami bersenda gurau membahas banyak hal. mulai dari peristiwa yang baru saja kami alami hingga nostalgia-nostalgia humoris dari kami bertiga. di sela-sela pembicaraan kami, muncul dari belakang wajah pucat pasih seorang anak yang meminta makan. melihat kotak makanan yang masih bersisa beberapa potong kue dan dua teh kotak, kami memberikannya kepada anak itu. kami juga sudah merasa cukup kenyang. anak itu dengan senang menerima pemberian kami. (ternyata bagus juga yah berbagi ke sesama, hehehe).

kopi telah habis di seruput, namun pembahasan belum juga habis untuk diceritakan. masih ingin kami membahas topik cerita, warung tempat kami duduki itu ternyata ingin di tutup. mau tidak mau kami bergegas dari tempat kami duduk dan menuju kasir dan membayar. sewaktu ingin membayar,
   "berapa ci'? tiga gelas kopi susu, itu JI."
   "30ribu JI."
   "kampret (dalam hatinya Billy), mahal kamma aci', di mama Rohani saja 3 ribu ji."
dengan merogoh agak dalam kocek, kami dengan lemas memberi uang pas kepada pemilik warung kopi tersebut. 
warung kopi telah tutup. kami masih berdiri di depan warung itu. tak tau arah jalan pulang. tak tahu ingin melangkah ke mana. satu destinasi yang di rekomendasikan MB. masjid. kami pun meluncur ke masjid terdekat dekat warung kopi yang mahal tadi. tepatnya, di m'E'sjid BAITUL KARIM. Billy menunggu di depan, karena Billy seorang Kristian yang cukup taat. saya dan MB melangkahkan kaki menuju rumahNYA. dengan khidmat kami beribadah. di waktu yang sama, billy menunggu di depan masjid sambil melihat anak-anak yang mengamuk kepada orangtuanya karena tidak ingin mengaji di rumah pak ustadz ki Joko Bodo. (Ehhh, mana ada).

saya dan MB selesai shalat. kami bertemu kembali. bertiga. masih di depan halaman masjid, tiba-tiba muncul sebuah motor matik yang sama dengan merk motor MB. MB menyeru.

   "wee, Bayu!!!"
Bayu menoleh...
   "Emmmmmmbeeeeeeeee...."
terjadi pertemuan kembali antarsahabat lama.

   "dari mana mokem ko cak?", seru MB.
   "dari rumah mo ke pameran brooo... tapi singgah shalat ashar dulu. kw ia?"
   "abis dari cari gratisan bro, dan nda taw maw kemana lagi ini."
   "ke pameran mko lah."
   "oke bro..."

destinasi kami selanjutnya adalah pameran komputer di CCC. sambil menunggu Bayu, teman MB, shalat ,kami bertiga berbincang-bincang ringan. 

   "gratsian lagi ini bro?", seru saya.
   "yoi bro. hahaha", MB menangkis.

Bayu telah shalat. kami pun segera meluncur ke tempat pameran. kami tiba di lokasi pameran. dengan leluasa kami masuk ke tempat pameran tanpa membayar tiket masuk sepesersen pun, padahal seharusnya setiap pengunjung yang datang diwajibkan memiliki tiket yang sebelumnya harus dibeli dari pihak penyelenggara. untung ada Bayu yang kebetulan menjadi salah satu anggota tim Lomonesia Makassar yang mendapatkan tempat di pameran tersebut. gratis lagi broooo...

bersambung dulu nah brooo, mau nonton bola bela... hehehe

0 comments:

Posting Komentar