Label

Rabu, 13 Juni 2012

Pemasaran II : LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KULIAH PEMASARAN
PT. CITRA NUSA INSAN CEMERLANG WILAYAH IDONESIA TIMUR
MENGENAI DIRECT SELLING MULTI LEVEL MARKETING

A.   Jadwal & Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan
Hari/tanggal  : Senin/2 April 2012
Tempat           : PT. Citra Nusa Insan Cemerlang Wilayah Indonesia Timur
                         Jl. A.P Pettarani A/101-102 Makassar, Sulawesi Selatan
Waktu             : 14.00 wita – selesai
Narasumber  : Adi Ardiansyah (Head of Branch CNI Makassar)
Teknis acara :
1. Penyambutan mahasiswa jurusan Manajemen FE-UH oleh pihak PT. CNI Makassar.
2. Sepatah kata dan selayang pandang mengenai PT. CNI secara umum oleh pihak PT. CNI Makassar, sekaligus memperkenalkan rekan-rekan karyawan di kantor tersebut.
3. Penyampaian materi Direct Selling Multi Level Marketing oleh Head of Branch PT. CNI Makassar, Adi Ardiansyah.
4. Sesi diskusi.
5. Penutupan.


B.   Laporan Hasil Kunjungan
Adapun hasil kunjungan dan kuliah tersebut dapat dilaporkan sebagai berikut.
v  Sekilas mengenai PT. Citra Nusa Insan Cemerlang
CNI didirikan pada bulan Oktober 1986, di Bandung, dengan nama awal PT Nusantara Sun-Chlorella Tama (NSCT). Dengan menerapkan sistem Direct Selling-Multi Level Marketing (MLM), NSCT pada awalnya hanya memasarkan satu jenis produk impor dari Jepang, yaitu Sun Chlorella A. Saat itu, tantangan begitu berat, di mana salah satunya karena sistem MLM belum banyak dikenal masyarakat. Namun demikian, berkat keyakinan yang tinggi akan prospek cerah bisnis MLM, komitmen dan semangat yang tinggi, serta dukungan dari para mitra usaha, NSCT tetap bisa bertumbuh.
Tahun 1987, kantor pusat dipindahkan ke Jakarta, guna mengantisipasi perkembangannya yang semakin baik. Mulanya, NSCT berkantor pusat di Komplek Duta Merlin Blok A No. 13-14, Jl. Gajahmada No. 3-5, Jakarta Pusat. Lalu, pada tahun 1989, pindah lagi ke Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 9, Jakarta Pusat. Melihat perkembangan yang begitu pesat, sekaligus sebagai antisipasi perkembangan di masa mendatang, pada tahun 1991, NSCT memindahkan kantor pusatnya ke Prisma Kedoya Plaza, Blok A 9-11, Jl. Kedoya Raya (Pejuangan), Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dari sini, kemajuan demi kemajuan usaha yang membanggakan diraih CNI bersama para mitra usahanya.
Seiring dengan peningkatan usaha, serta bertambahnya jenis produk yang dipasarkan, maka di tahun 1992, NSCT diubah menjadi PT Centranusa Insancemerlang atau CNI (Creative Network International). Prestasi demi prestasi spektakuler terukir indah dalam perjalanan CNI selanjutnya.
Pada tahun awal perkembangannya, CNI telah memantapkan sayap bisnisnya ke manca negara, Malaysia adalah negara pertama yang dimasukinya, joint venture dengan sebuah perusahaan MLM lokal yang telah beroperasi hampir selama 4 tahun (1989-1993), CNI Indonesia Malaysia telah memasuki pasar Hongkong, sebagai salah satu pusat perdagangan di Asia Fasifik. Selain Malaysia dan Hongkong dalam rangka menghadapi perkembangan dunia memasuki era glonalisasi dan perdagangan bebas, belakangan industri MLM yang terlahir dari rahim ibu pertiwi Indonesia ini telah merambah bahkan sampai ke negeri leluhur MLM yaitu Amerika Serikat, dan beberapa tahun kernudian CNI pun sampai ke negara India.
Di awal tahun 2000, CNI mewujudkan komitmennya dalam memberikan pelayanan yang prima, serta mendukung kualitas SDM dan kesejahteraan anggota Keluarga Besar CNI, dengan memiliki kantor pusat yang baru, Graha CNI. Gedung berlantai 10 dan berlokasi di Komplek Green Garden Blok A8 No. 1, di Jalan Arteri Kedoya, Jakarta Barat ini, dilengkapi dengan sarana canggih dan modern. Ini juga merupakan salah satu langkah dalam menyukseskan Visi 2006 CNI, yang sebagian telah terealisasi.
Keberhasilan demi keberhasilan yang dicapai CNI bersama mitra usahanya merupakan salah satu bukti nyata bahwa usaha CNI telah menjadi ajang pemberdayaan SDM yang efektif di Indonesia.
Juga, seiring perkembangannya yang membanggakan, CNI telah dan akan terus memberikan komitmen kepedulian sosialnya. Melalui Yayasan CNI, Keluarga Besar CNI akan selalu menjalankan aksi-aksi sosial, seperti: bazar sembako, khitanan massal, memberikan sumbangan kepada panti-panti asuhan dan panti jompo, donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, mendukung Lembaga GN-OTA melalui program Beasiswa 2006 CNI bagi pelajar SD-SMU putra-putri distributor dan karyawan CNI, menyumbang pembangunan tempat-tempat ibadah, menjalankan program CNI Bina Desa (sejak 1996, membangun desa Cileuksa Bogor), serta meluncurkan Iklan Layanan Masyarakat melalui Program Komunikasi Korporat, dll.
Memasuki abad 21, CNI mencanangkan slogan: "Bersama CNI, Cemerlang di Abad 21", guna mewujudkan Visi 2006 CNI. Komitmen tinggi CNI untuk berperan dalam menyejahterakan keluarga-keluarga di negeri tercinta ini, mulai direalisasikan di antaranya dengan pemindahan segenap aktivitas Kantor Pusat ke Graha CNI, mengantisipasi Masalah Komputer Tahun 2000 (Y2K), penyempurnaan Rencana Pengembangan Usaha sesuai perkembangan zaman, dsb. Dengan Rencana Pengembangan Usaha yang transparan dan andal, SDM berkualitas, serta visi, misi dan falsafah yang luhur, Keluarga Besar CNI menggalang kebersamaan untuk memenangkan persaingan di abad 21.
Sebagai perusahaan berskala internasional, dalam memasarkan produk-produknya, CNI mengutamakan mutu (kualitas), harga yang terjangkau, serta ketersediaan jalur distribusi produk hingga ke daerah-daerah terpencil.
Produk-produk yang dipasarkan CNI tersebut dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu
1.    Health Food (makanan kesehatan),
2.    Food & Beverages (makanan dan minuman),
3.    Personal Care & Cosmetic (perawatan diri),
4.    Home Care & Cook Ware (peralatan rumah tangga), dan
5.    Produk-produk kebutuhan lainnya.
Untuk kota Makassar, masyarakat mulal mengenal PT. CNI pada awal tahun 1992, dan perusahaan ini pulalah yang pertama kali mengenalkan bisnis MLM kepada masyarakat Makassar, Meskipun pada saat itu CNI hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja. PT. CNI dikenalkan pada masyarakat kota Makassar oleh seorang pemuda berdarah Makassar Tionghoa yaitu Ir. Alex Iskandar Wirayadi.
Sejak masuknya CNI di kota Makassar yaitu pada tahun 1992 dan berhasil menarik perhatian di kalangan masyarakat, bahkan pada awal tahun 1994 CNI telah membuktikan diri sebagai perusahaan yang bonafide dengan banyaknya distributor yang sukses meraih prestasi pertama dalam jenjang kedistributoran yaitu Komisi Kepemilikan Sepeda Motor (KKSM), maka sejak itu pada pertengahan tahun 1994 perusahaan MLM lain pun memproklamirkan dirinya di kota Makassar.

v  Direct Selling Multi Level Marketing
§  Sejarah dan definisi
Direct Selling Multi Level Marketing adalah suatu system bisnis yang diperkenalkan sejak lama di Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an dan masuk ke Indonesia tahun 1980-an.
Lembaga yang terbentuk untuk menaungi para penjual langsung adalah denan dibentuknya WFDSA (World Federation of Direct Selling Association) yang mana lembaga ini telah berdiri sejak tahun 1978. Saat ini keanggotaan WFDSA telah berjumlah 60 negara lebih. Untuk lembaga penjual langsung di Indonesia sendiri baru didirikan pada 24 Juli 1984 oleh Bapak Edhy Budiman dengan nama APLI atau IDSA (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia/ Indonesian Direct Selling Association). Saat ini keanggotaan di APLI ada 62 anggota resmi.
Adapun direct selling merupakan metode penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen dengan sistem jaringan yang dikembangkan oleh mitra usaha yang bekerja berdasarkan komisi/bonus penjualan dengan iuran keanggotaan yang wajar. Pada dasarnya, direct selling berdasarkan tingkatannya terbagi atas dua bagian utama, yakni.
1.    Single Level Marketing
Single level marketing adalah sistem pemasaran barang atau jasa secara langsung ke konsumen yang berbentuk satu tingkat. Contohnya seperti Tupperware, Sophie Martin, dsb.
2.    Multi Level Marketing
Multi level marketing sendiri adalah sistem pemasaran barang atau jasa secara langsung ke konsumen yang berbentuk beberapa tingkat. Contohnya seperti CNI, Amway, dsb.

§  Sistem distribusi
MLM
Bukan MLM
Anggota
 
Konsumen
 
perusahaan
 
Konsumen
 
Grosir
 
Toko
 
Agen nasional
 
Produsen
 
Tabel di atas menggambarkan bahwa MLM membuat saluran distribusi menjadi lebih pendek. Hal ini tentu menguntungkan konsumen. Sementara sistem  distribusi yang bukan MLM sangat panjang, melewati beberapa jenjang distribusi sehingga konsumen mendapatkan harga yang lebih mahal dan dengan waktu yang lebih lama.

§  Bisnis MLM vs Konvensional
MLM
Konvensional
1.    Modal
2.    Tempat (x)
3.    Logistik (x)
4.    SDM (x)
5.    Strategi pemasaran
6.    Manajemen
1.    Modal
2.    Tempat
3.    Logistik
4.    SDM
5.    Strategi pemasaran
6.    Manajemen
Tabel di atas menggambarkan bahwa secara modal, startaegi pemasaran, dan manajemen kedua bisnis ini sama-sama membutuhkannya. Namun, yang menjadi perbedaan dari keduanya adalah MLM tidak membutuhkan tempat tertentu untuk memnyimpan barang yang dijualnya, sedangkan konvensional jelas membutuhkan tempat yang cukup. Logistik, MLM tidak mempunyai kepentingan untuk mengatur berapa banyak logistik yang ada di gudang atau yang ready stock, sedangkan konvensional memiliki kepentingan untuk mengatur berapa banyak logistik yang harus ada.

§  Anggota MLM vs Karyawan
Anggota MLM
Karyawan
1.    Kebebasan waktu
2.    Kebebasan finansial
3.    Kebebasan karir
4.    Pasif income
5.    Usaha bias diwariskan
1.    Terikat jam kerja
2.    Penghasilan ditentukan
3.    Karir ditentukan
4.    Pensiun di uisa 55 tahun

Tabel di atas menggambarkan bahwa anggota MLM memilik banyak kebebasan dibandingkan seorang karyawan. Kebebasan inilah yang menentukan kesuksesan seorang anggota MLM. Bila ia tidak memanfaatkan kebebasan-kebebasan yang dimilikinya, maka kesuksesan pun enggan menyertai kehidupannya.

§  Pemahaman yang salah tentang MLM
1.    Orang-orang beranggapan bahwa MLM adalah bisnis yang haram karena hanya menguntungkan up-line.
2.    MLM hanya bermodalkan semangat, dan itu adalah jalan pintas untuk cepat kaya.
3.    MLM adalah usaha sampingan yang tidak memiliki masa depan yang jelas.
4.    Di MLM itu tidak perlu menjual produk, cukup menjaring anggota saja sudah cukup.
5.    Tanamkan uang dengan jumlah tertentu, ajak orang bergabung, lalu tunggu hasil.
6.    Yang lebih dahulu bergabung, itu yang akan sukses duluan.
§  MLM vs Money Game
Anggota MLM
Karyawan
1.    Biaya pendaftaran relatif murah
2.    Ada produk yang dipasarkan
3.    Ada JKK, MBG, dan ASS
4.    Keberhasilan dihitung dari produktivitas
5.    Terdaftar di APLI dan memiliki SIUP-L
1.    Biaya pendaftaran mahal
2.    Produk hanya kedok saja
3.    Tidak ada JKK, MBG, dan ASS
4.    Yang duluan bergabung, dia yang sukses
5.    Tidak terdaftar di APLI
Tabel di atas menjelaskan bahwa MLM sangat berbeda dengan money game. Namun, masayarakat awam masih menganggap kedua hal ini adalah sama saja.

§  Konsep MLM yang benar
1.    Perusahaan
MLM yang benar mempunyai perusahaan yang jelas posisi demografisnya. Banyak yang mengaku-ngaku sebagai MLM tetapi tidak mempunyai perusahaan naungan.
2.    Produk
MLM memperkenalkan produk-produknya kepada konsumen, bukan bisnis jaringan yang sesat yang lebih memprioritaskan rekrut anggota dibandingkan produk.
3.    Business Plan
MLM yang benar memiliki business plan yang teratur dan sistematis.
4.    Pelatihan
MLM yang benar pasti melakukan pelatihan kepada mitra-mitra kerjanya. Hal ini bertujuan sebagai peningkatan kapasitas pemasaran maupun komitmen mitra kerja terhadap perusahaan.
C.   Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa direct selling multi level marketing adalah sebuah sistem penjualan secara langsung kepada konsumen dengan menerapkan tingkatan-tingkatan mitra usaha. Salah satu perusahan yang menggunakan metode ini adalah PT. Citra Nusa Insan Cemerlang atau sering kita kenal dengan sebutan CNI. Perusahaan ini menerapkan direct selling multi level marketing dengan varian produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara umum. Berbicara masalah MLM, terdapat berbagai macam problematika kekinian, seperti citra MLM itu sendiri di masyarakat yang menganggap bahwa MLM itu tidak baik dan ada juga yang menyamakan antara MLM dengan money game.
Sebagai saran dari penulis, konsep direct selling multi level marketing adalah konsep yang cukup efektif saat ini untuk dikembangkan. Perusahaan pengguna metode ini juga perlu menganalisa metode ini secara lanjut di mana letak kelemahan dari metode ini guna penyempurnaan ke depannya.



0 comments:

Posting Komentar