LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KULIAH PEMASARAN
PT. CITRA NUSA INSAN CEMERLANG WILAYAH
IDONESIA TIMUR
MENGENAI DIRECT SELLING MULTI LEVEL
MARKETING
A. Jadwal & Ringkasan Pelaksanaan
Kegiatan
Hari/tanggal :
Senin/2 April 2012
Tempat :
PT. Citra Nusa Insan Cemerlang Wilayah Indonesia Timur
Jl. A.P Pettarani A/101-102 Makassar, Sulawesi
Selatan
Waktu : 14.00 wita – selesai
Narasumber : Adi Ardiansyah (Head of Branch CNI Makassar)
Teknis
acara :
1.
Penyambutan mahasiswa jurusan Manajemen FE-UH oleh pihak PT. CNI Makassar.
2.
Sepatah kata dan selayang pandang mengenai PT. CNI secara umum oleh pihak PT.
CNI Makassar, sekaligus memperkenalkan rekan-rekan karyawan di kantor tersebut.
3.
Penyampaian materi Direct Selling Multi Level Marketing oleh Head of Branch PT.
CNI Makassar, Adi Ardiansyah.
4.
Sesi diskusi.
5.
Penutupan.
B.
Laporan
Hasil Kunjungan
Adapun
hasil kunjungan dan kuliah tersebut dapat dilaporkan sebagai berikut.
v Sekilas
mengenai PT. Citra Nusa Insan Cemerlang
CNI
didirikan pada bulan Oktober 1986, di Bandung, dengan nama awal PT Nusantara
Sun-Chlorella Tama (NSCT). Dengan menerapkan sistem Direct Selling-Multi Level
Marketing (MLM), NSCT pada awalnya hanya memasarkan satu jenis produk impor
dari Jepang, yaitu Sun Chlorella A. Saat itu, tantangan begitu berat, di mana
salah satunya karena sistem MLM belum banyak dikenal masyarakat. Namun
demikian, berkat keyakinan yang tinggi akan prospek cerah bisnis MLM, komitmen
dan semangat yang tinggi, serta dukungan dari para mitra usaha, NSCT tetap bisa
bertumbuh.
Tahun
1987, kantor pusat dipindahkan ke Jakarta, guna mengantisipasi perkembangannya
yang semakin baik. Mulanya, NSCT berkantor pusat di Komplek Duta Merlin Blok A
No. 13-14, Jl. Gajahmada No. 3-5, Jakarta Pusat. Lalu, pada tahun 1989, pindah
lagi ke Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 9, Jakarta Pusat. Melihat perkembangan yang
begitu pesat, sekaligus sebagai antisipasi perkembangan di masa mendatang, pada
tahun 1991, NSCT memindahkan kantor pusatnya ke Prisma Kedoya Plaza, Blok A
9-11, Jl. Kedoya Raya (Pejuangan), Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dari sini,
kemajuan demi kemajuan usaha yang membanggakan diraih CNI bersama para mitra
usahanya.
Seiring
dengan peningkatan usaha, serta bertambahnya jenis produk yang dipasarkan, maka
di tahun 1992, NSCT diubah menjadi PT Centranusa Insancemerlang atau CNI
(Creative Network International). Prestasi demi prestasi spektakuler terukir
indah dalam perjalanan CNI selanjutnya.
Pada tahun
awal perkembangannya, CNI telah memantapkan sayap bisnisnya ke manca negara,
Malaysia adalah negara pertama yang dimasukinya, joint venture dengan sebuah perusahaan MLM
lokal yang telah beroperasi hampir selama 4 tahun (1989-1993), CNI Indonesia
Malaysia telah memasuki pasar Hongkong, sebagai salah satu pusat perdagangan di
Asia Fasifik. Selain Malaysia dan Hongkong dalam rangka menghadapi perkembangan
dunia memasuki era glonalisasi dan perdagangan bebas, belakangan industri MLM
yang terlahir dari rahim ibu pertiwi Indonesia ini telah merambah bahkan sampai
ke negeri leluhur MLM yaitu Amerika Serikat, dan beberapa tahun kernudian CNI
pun sampai ke negara India.
Di awal tahun 2000, CNI mewujudkan komitmennya dalam memberikan
pelayanan yang prima, serta mendukung kualitas SDM dan kesejahteraan anggota
Keluarga Besar CNI, dengan memiliki kantor pusat yang baru, Graha CNI. Gedung
berlantai 10 dan berlokasi di Komplek Green Garden Blok A8 No. 1, di Jalan
Arteri Kedoya, Jakarta Barat ini, dilengkapi dengan sarana canggih dan modern.
Ini juga merupakan salah satu langkah dalam menyukseskan Visi 2006 CNI, yang
sebagian telah terealisasi.
Keberhasilan demi keberhasilan yang dicapai CNI bersama mitra
usahanya merupakan salah satu bukti nyata bahwa usaha CNI telah menjadi ajang
pemberdayaan SDM yang efektif di Indonesia.
Juga,
seiring perkembangannya yang membanggakan, CNI telah dan akan terus memberikan
komitmen kepedulian sosialnya. Melalui Yayasan CNI, Keluarga Besar CNI akan
selalu menjalankan aksi-aksi sosial, seperti: bazar sembako, khitanan massal,
memberikan sumbangan kepada panti-panti asuhan dan panti jompo, donor darah
bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, mendukung Lembaga GN-OTA melalui
program Beasiswa 2006 CNI bagi pelajar SD-SMU putra-putri distributor dan
karyawan CNI, menyumbang pembangunan tempat-tempat ibadah, menjalankan program
CNI Bina Desa (sejak 1996, membangun desa Cileuksa Bogor), serta meluncurkan
Iklan Layanan Masyarakat melalui Program Komunikasi Korporat, dll.
Memasuki
abad 21, CNI mencanangkan slogan: "Bersama CNI, Cemerlang di Abad
21", guna mewujudkan Visi 2006 CNI. Komitmen tinggi CNI untuk berperan
dalam menyejahterakan keluarga-keluarga di negeri tercinta ini, mulai
direalisasikan di antaranya dengan pemindahan segenap aktivitas Kantor Pusat ke
Graha CNI, mengantisipasi Masalah Komputer Tahun 2000 (Y2K), penyempurnaan
Rencana Pengembangan Usaha sesuai perkembangan zaman, dsb. Dengan Rencana
Pengembangan Usaha yang transparan dan andal, SDM berkualitas, serta visi, misi
dan falsafah yang luhur, Keluarga Besar CNI menggalang kebersamaan untuk
memenangkan persaingan di abad 21.
Sebagai
perusahaan berskala internasional, dalam memasarkan produk-produknya, CNI
mengutamakan mutu (kualitas), harga yang terjangkau, serta ketersediaan jalur
distribusi produk hingga ke daerah-daerah terpencil.
Produk-produk yang dipasarkan CNI
tersebut dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu
1. Health Food (makanan kesehatan),
2. Food & Beverages (makanan dan minuman),
3. Personal Care & Cosmetic (perawatan diri),
4. Home Care & Cook Ware (peralatan rumah
tangga), dan
5. Produk-produk kebutuhan lainnya.
Untuk kota
Makassar, masyarakat mulal mengenal PT. CNI pada awal tahun 1992, dan
perusahaan ini pulalah yang pertama kali mengenalkan bisnis MLM kepada
masyarakat Makassar, Meskipun pada saat itu CNI hanya dikenal oleh kalangan
tertentu saja. PT. CNI dikenalkan pada masyarakat kota Makassar oleh seorang
pemuda berdarah Makassar Tionghoa yaitu Ir. Alex Iskandar Wirayadi.
Sejak masuknya
CNI di kota Makassar yaitu pada tahun 1992 dan berhasil menarik perhatian di
kalangan masyarakat, bahkan pada awal tahun 1994 CNI telah membuktikan diri
sebagai perusahaan yang bonafide dengan banyaknya distributor yang sukses
meraih prestasi pertama dalam jenjang kedistributoran yaitu Komisi Kepemilikan
Sepeda Motor (KKSM), maka sejak itu pada pertengahan tahun 1994 perusahaan MLM
lain pun memproklamirkan dirinya di kota Makassar.
v Direct Selling Multi Level Marketing
§ Sejarah dan definisi
Direct Selling
Multi Level Marketing adalah suatu system bisnis yang diperkenalkan sejak lama
di Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an dan masuk ke Indonesia tahun 1980-an.
Lembaga yang
terbentuk untuk menaungi para penjual langsung adalah denan dibentuknya WFDSA (World Federation of Direct Selling
Association) yang mana lembaga ini telah berdiri sejak tahun 1978. Saat ini
keanggotaan WFDSA telah berjumlah 60 negara lebih. Untuk lembaga penjual
langsung di Indonesia sendiri baru didirikan pada 24 Juli 1984 oleh Bapak Edhy
Budiman dengan nama APLI atau IDSA (Asosiasi
Penjual Langsung Indonesia/ Indonesian Direct Selling Association). Saat
ini keanggotaan di APLI ada 62 anggota resmi.
Adapun direct
selling merupakan metode penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen dengan sistem jaringan yang dikembangkan oleh mitra usaha yang bekerja
berdasarkan komisi/bonus penjualan dengan iuran keanggotaan yang wajar. Pada
dasarnya, direct selling berdasarkan tingkatannya terbagi atas dua bagian
utama, yakni.
1. Single Level Marketing
Single level
marketing adalah sistem pemasaran barang atau jasa secara langsung ke konsumen
yang berbentuk satu tingkat. Contohnya seperti Tupperware, Sophie Martin, dsb.
2. Multi Level Marketing
Multi level
marketing sendiri adalah sistem pemasaran barang atau jasa secara langsung ke
konsumen yang berbentuk beberapa tingkat. Contohnya seperti CNI, Amway, dsb.
§ Sistem distribusi
MLM
|
Bukan MLM
|
||||||||||||||||
|
|
Tabel di atas
menggambarkan bahwa MLM membuat saluran distribusi menjadi lebih pendek. Hal
ini tentu menguntungkan konsumen. Sementara sistem distribusi yang bukan MLM sangat panjang,
melewati beberapa jenjang distribusi sehingga konsumen mendapatkan harga yang
lebih mahal dan dengan waktu yang lebih lama.
§ Bisnis MLM vs Konvensional
MLM
|
Konvensional
|
1.
Modal
2.
Tempat (x)
3.
Logistik (x)
4.
SDM (x)
5.
Strategi
pemasaran
6.
Manajemen
|
1.
Modal
2.
Tempat
3.
Logistik
4.
SDM
5.
Strategi
pemasaran
6.
Manajemen
|
Tabel di atas
menggambarkan bahwa secara modal, startaegi pemasaran, dan manajemen kedua
bisnis ini sama-sama membutuhkannya. Namun, yang menjadi perbedaan dari
keduanya adalah MLM tidak membutuhkan tempat tertentu untuk memnyimpan barang
yang dijualnya, sedangkan konvensional jelas membutuhkan tempat yang cukup.
Logistik, MLM tidak mempunyai kepentingan untuk mengatur berapa banyak logistik
yang ada di gudang atau yang ready stock, sedangkan konvensional memiliki
kepentingan untuk mengatur berapa banyak logistik yang harus ada.
§ Anggota MLM vs Karyawan
Anggota MLM
|
Karyawan
|
1.
Kebebasan
waktu
2.
Kebebasan
finansial
3.
Kebebasan
karir
4.
Pasif
income
5.
Usaha
bias diwariskan
|
1.
Terikat
jam kerja
2.
Penghasilan
ditentukan
3.
Karir
ditentukan
4.
Pensiun
di uisa 55 tahun
|
Tabel di atas
menggambarkan bahwa anggota MLM memilik banyak kebebasan dibandingkan seorang
karyawan. Kebebasan inilah yang menentukan kesuksesan seorang anggota MLM. Bila
ia tidak memanfaatkan kebebasan-kebebasan yang dimilikinya, maka kesuksesan pun
enggan menyertai kehidupannya.
§ Pemahaman yang salah tentang MLM
1. Orang-orang beranggapan bahwa MLM
adalah bisnis yang haram karena hanya menguntungkan up-line.
2. MLM hanya bermodalkan semangat, dan
itu adalah jalan pintas untuk cepat kaya.
3. MLM adalah usaha sampingan yang tidak
memiliki masa depan yang jelas.
4. Di MLM itu tidak perlu menjual produk,
cukup menjaring anggota saja sudah cukup.
5. Tanamkan uang dengan jumlah tertentu,
ajak orang bergabung, lalu tunggu hasil.
6. Yang lebih dahulu bergabung, itu yang
akan sukses duluan.
§ MLM vs Money Game
Anggota MLM
|
Karyawan
|
1.
Biaya
pendaftaran relatif murah
2.
Ada
produk yang dipasarkan
3.
Ada
JKK, MBG, dan ASS
4.
Keberhasilan
dihitung dari produktivitas
5.
Terdaftar
di APLI dan memiliki SIUP-L
|
1.
Biaya
pendaftaran mahal
2.
Produk
hanya kedok saja
3.
Tidak
ada JKK, MBG, dan ASS
4.
Yang
duluan bergabung, dia yang sukses
5.
Tidak
terdaftar di APLI
|
Tabel di atas menjelaskan bahwa MLM
sangat berbeda dengan money game. Namun, masayarakat awam masih menganggap
kedua hal ini adalah sama saja.
§ Konsep MLM yang benar
1. Perusahaan
MLM yang benar
mempunyai perusahaan yang jelas posisi demografisnya. Banyak yang mengaku-ngaku
sebagai MLM tetapi tidak mempunyai perusahaan naungan.
2. Produk
MLM memperkenalkan produk-produknya
kepada konsumen, bukan bisnis jaringan yang sesat yang lebih memprioritaskan
rekrut anggota dibandingkan produk.
3. Business Plan
MLM yang benar memiliki business plan
yang teratur dan sistematis.
4. Pelatihan
MLM yang benar pasti melakukan
pelatihan kepada mitra-mitra kerjanya. Hal ini bertujuan sebagai peningkatan
kapasitas pemasaran maupun komitmen mitra kerja terhadap perusahaan.
C.
Kesimpulan
Berdasarkan
apa yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa direct selling
multi level marketing adalah sebuah sistem penjualan secara langsung kepada
konsumen dengan menerapkan tingkatan-tingkatan mitra usaha. Salah satu
perusahan yang menggunakan metode ini adalah PT. Citra Nusa Insan Cemerlang
atau sering kita kenal dengan sebutan CNI. Perusahaan ini menerapkan direct
selling multi level marketing dengan varian produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara umum. Berbicara masalah MLM, terdapat berbagai macam
problematika kekinian, seperti citra MLM itu sendiri di masyarakat yang
menganggap bahwa MLM itu tidak baik dan ada juga yang menyamakan antara MLM
dengan money game.
Sebagai saran
dari penulis, konsep direct selling multi level marketing adalah konsep yang
cukup efektif saat ini untuk dikembangkan. Perusahaan pengguna metode ini juga
perlu menganalisa metode ini secara lanjut di mana letak kelemahan dari metode
ini guna penyempurnaan ke depannya.
0 comments:
Posting Komentar