MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
( SUPLLY CHAIN MANAGEMENT)
PENDAHULUAN
Melihat gelagat kurang
menguntungkan, pasukan keamanan yang semula hanya berjumlah dua peleton
ditambah satu peleton. Pertandingan itu
sendiri berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-anak Semarang, lewat gol Agung
Prasetyo pada menit ke-64, Johan Angga (67), dan ditutup oleh Iwan empat menit
menjelang bubaran. berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-anak Semarang, lewat gol
Agung Prasetyo pada menit ke-64, Johan Angga (67), dan ditutup oleh Iwan empat
menit menjelang bubaran. Modul ini akan membahas mengenai konsep Manajemen
Rantai Pasokan (Supply Chain Management) .
Dengan mempelajari modul
ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami konsep manajemen
rantai pasokan beserta prosedurnya.
Setelah mempelajari
modul ini diharapkan anda dapat:
a. Memahami dan mengerti
pentingnya Strategi Manajemen Rantai
Pasokan.
b. Memahami dan mengerti
Isu global tentang Supply Chain
Management.
c. Memahami dan mengerti
Pentingnya konsep Pembelian (Purchasing)
d. Memahami dan mengerti
konsep Supply Chain Economics
e. Memahami dan mengerti
berbagai strategi dalam rantai pasokan.
f. Memahami dan mengerti
bagaimana mengelola rantai pasokan.
g. Memahami dan mengerti
bagaimana melakukan pemilihan vendor.
h. Memahami dan mengerti
konsep Material Management
i. Memahami dan mengerti
tentang Internet
j. Memahami dan mengerti
konsep Elektronik Komersial
k. Memahami dan mengerti
dampak internet terhadap Desain Produk.
l. Mengerti dan memahami
konsep E-Procuremet
m. Mengerti dan memahami
Inventory Tracking
n. Menegerti dan
memahami Inventory Reduction
o. Menegrti dan memahami
Perbaikan Penjadwalan dan Logistik.
A. PENTINGNYA STRATEGI SCM
(Supply Chain Management)
Supply
Chain Management berkaitan dengan siklus yang lengkap dari bahan mentah dari
para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke ditribusi
sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep
ini adalah focus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada
rantai pasokan yang berkaitan.
1. Supply Chain
Management ?
Merupakan pengelolaan
berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan
transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi
dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi.
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting
lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor.
Supply Chain Management antara lain meliputi
penetapan:
a. Pengangkutan.
b. pembayaran secara tunai atau kredit
(proses transfer)
c. supplier
d. distributor dan pihak yang membantu
transaksi seperti Bank
e. Hutang maupun piutang
f. Pergudangan
g. Pemenuhan pesanan
h. Informasi mengenai
ramalan permintaan, produksi maupun
pengendalian persediaan.
2.
Suplly chain membantu Strategy Bisnis
Bagaimana keputusan
mengenai rantai pasokan berdampak pada strategi
akan ditunjukkan pada
table berikut:
|
Strategi biaya rendah
|
Strategi respon
|
Strategi diferensiasi
|
Tujuan pemasok
|
Penuhi permintaan
dengan biaya serendah mungkin
|
Tanggapi perubahan kebutuhan/permintaaan
dengan cepat untuk memin terjadinya persedian habis
|
Penelitian pangsa
pasar, bersama-sama mengembangkan produk dan pilihan
|
Kriteria pemilihan
utama
|
Pilih terutama karena
biaya
|
Pilih terutama karena
kapasitas, kecepatan dan fleksibilitas
|
Pilih trtm krn
ketrampilan pengembangan produk
|
Karakteritik proses
|
Mempertahankan
utilitas rata-rata yang tinggi
|
Menanam modalpada
kapasitas berlebih dan proses yang fleksibel
|
Proses moduler yang menuju mass
customization
|
Karakteristik
Persediaan
|
Meminimalkan persedian
di seluruh rantai untuk menekan biaya
|
Kembangkan istem yang
cept tanggap, dengan persedian cadangan untuk memastikan pasokan
|
Mmin persediaan dalam
rantai untuk menghindari produk menjadi usang
|
Karakteristik Lead
Time
|
Memendekkan lead time
sepanjang tidak meningkatkn biaya
|
Menanamkan investasi
secara agresif untuk mngurangi lead time produksi
|
Menanamkan investasi
secara agresif untuk mengurangi lead time pengembangan
|
Karakteristik desain
produk
|
Maksimalkan kinerja
dan minkn biaya
|
Mernggunakan desain
produk yang mndorong waktu set up yang rendah dan produksi massal
|
Mengg desain modular
untuk menunda diff produk selama mgk.
|
3. Isu global tentang
Supply Chain
Pada waktu perusahaan
sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki
menjadi suatu tantangan strategis.
Agar supaya rencana
strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka seharusnya:
a. Fleksibel dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan
yang ada baik dari ketrersediaan komponen, distribusi, jalur pengiriman, aturan
impor dan nilai tukar.
b. Dapat
menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman komponen
dan produk akhir.
c. Menetapkan staff yang mempunyai keahlian
secara local mengenai cara menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan,
penanganan konsumen dan isu politik.
B. PENTINGNYA PEMBELIAN (PURCHASING)
Pembelian memberikan
peluang besar pengurangan biaya dan peningkatan marjin kontribusi, maka
strategi pembelian yang efektif merupakan sesuatu yang vital dalam konsep
Supply Chain Management karena porsi terbesar dari pendapatan digunakan untuk
melakukan pembelian.
Kebutuhan akan strategi
pembelian dan penerapan strategi itu mengarah kepad dibentuknya fungsi
pembelian.
1. Tujuan Fungsi Pembelian
Pembelian berarti perolehan barang dan jasa, tujuan
kegiatan pembelian adalah:
a. Membantu mengidentifisikasi produk barang dan jasa yang
dapat
diperoleh
secara eksternal.
b. Mengembangkan,
mengevaluasi dan menentukan supplier, harga dan
pengiriman
yang terbaik bagi produk barang dan jasa tersebut.
2.
Fokus Pembelian
Pembelian terjadi di lingkungan operasi produk barang
maupun jasa.
a. Dalam lingkungan operasi produk barang,
Fungsi pembelian
biasanya dikelola oleh agen pembelian yang secara formal memegang wewenagn
untuk melaksanakan kontrak atas nama perusahaan. Di perusahaan besar, agen
pembelian ini dapat juga merupakan staf yang juga pembeli dan ekspenditur.
Pembeli mewakili perusahaan yang bersangkutan, menjalankan semua kegiatan
departemen pembelian kecuali penanda tanganan kontrak. Ekspenditur membantu
pembeli dalam menindaklanjuti pembelian agar dapat dipastikan bahwa pengiriman
tepat waktu.
Di perusahaan
manufaktur,
Fungsi pembelian
didukung engineering drawing dan spesifikasi dari produk- produk yang dibuat,
dokumen-dokumen pengendalian mutu, dan kegiatan-kegiatan pengujian yang mengevaluasi ietm yang dibeli.
b. Dalam lingkungan jasa,
Peranan pembelian agak tidak begitu penting
karena produk utamanya merupakan produk intelektual, contoh yang dapat
dikemukakan misalnya di organisasi hukum maupun kesehatan, item utama yang
diperoleh adalah fasilitas kantor, perabotan dan peralatan, mobil serta
perlengkapan.
C. SUPPLY CHAIN ECONOMICS
Pedagang besar maupun
eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk
perusahaan manufaktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan untuk
menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara efektif
dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau
membeli serta konsep Outsourcing
1. Keputusan Membuat
atau Membeli
Adapun berbagai pertimbangan yang ada dalam
keputusan tersebut
diantaranya dijabarkan
pada tabel berikut:
Pertimbangan-Pertimbangan dalam Keputusan
Membuat Atau Membeli
Alasan
Untuk Membuat
Alasan Untuk Membeli
1. Biaya produksi yang
lebih rendah. 1. Biaya perolehan lebih rendah
2. Pemasok kurang cocok. 2. Menjaga komitmen pemasok
3. Memastikan pemasok
yang 3. Mendapatkan keahlian tehnis
memadai
dan manajemen
4.Pemanfaatan tenaga
kerja berlebih 4. Kapasitas tidak memadai
5. Memperoleh kualitas
yang 5.Mengurangi biaya persediaan
diinginkan 6.Memastikan ada sumber daya
6. Menghilangkan kolusi
pemasok alternatif
7. Memperoleh item yang
unik 7. Kapasitas di perusahaan tidak dukp
8. Mempertahankan bakat yang ada
9. Menjaga rancangan dan
kualitas 8. Pertukaran informasi
yang memadai 9. Item terlindungi karena
hak
10.Mempertahankan dan
mening- paten
katkan ukuran perusahaan. 10. Membebaskan manajemen
menangani bisnis utama
Sumber : Heizer
(2004; 417)
2. Outsourcing
Adalah memindahkan
aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada supplier
eksternal.
Outsourcing merupakan
tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi
sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.
Dengan outsourcing tidak ada tangible
product dan transfer. Perusahaan
kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer
ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan.
Pada saat sekarang, banyak perusahaan
melakukan outsourcing berbagai keperluan diantaranya: teknologi informasi,
pekerjaan akuntansi, fungsi hokum dan juga produk-produk perakitan. Sebaliknya
banyak perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi informasi maupun Prosesing
data menyediakan outsourcing bagi berbagai jenis perusahaan yang memerlukannya.
D. STRATEGI RANTAI
PASOKAN
Terdapat lima strategi
yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier
yaitu adalah sebagai berikut:
1.
Banyak Pemasok (Many Supplier)
Strategi ini memainkan antara pemasok yang
satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi
permintaan pembeli. Para pemasok saling
bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan
dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam
pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan
teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini,
perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit.
Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas
dari perusahaan dan konsumen akhir.
Penggunaan hanya
beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai
skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi yang lebih rendah. Dengan
sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan
pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya.
Kinerja pemasok yang
buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus
memperhatikan rahasia-rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis
bersama.
3. Vertical Integration
Artinya pengembangan
kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan
benar-benar membeli pemasok atau distributor.
Integrasi vertical dapat
berupa:
a. Integrasi ke
belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber
daya, misalnya Perusahaan Mobil
mengakuisisi Pabrik Baja.
b. Integrasi
kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil
mengakuisisi Dealer yang semula sebagai distributornya.
4. Kairetsu
Network.
Kebanyakan perusahaan
manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan
integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara financial pemasok
melalui kepemilikan atau pinjaman.
Pemasok kemudian
menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu.
Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat
berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang
stabil kepada perusahaan manufaktur.
Para anggota kairetsu
dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahan Maya
mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat
diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan
bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat
memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat
memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan
karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau
subkontraktor.
Apapun
bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas dunia yang
ramping. Keuntungan yang bisa diperoleh
diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal
yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah
efisiensi.
E. MENGELOLA RANTAI
PASOKAN
Sebagai manajer yang
mengarah pada integrasi rantai pasokan, efisiensi menjadi suatu substansi yang
memungkinkan. Siklus material yang berasal dari pemasok, ke produksi, ke
pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda-beda
dan seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu
agar semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu:
1. Mutual Aggrement on Goal, yang
berarti suatu integrasi rantai pasokan mensyaratkan lebih dari kesepakatan
dalam kontrak hubungan jual beli, tetapi patner harus diapresiasikan tidak
hanya dalam uang tetapi pada rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir.
Hal ini dapat terwujud apabila adanya
pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi yang
berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai
tambah ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.
2. Trust, yang merupakan hal kritis bagi
efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota dari rantai pasokan harus
masuk kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka membangun
kepercayaan. Hubungan diantara
pemasok akan lebih sekses jika resiko dan penghematan biaya dibagi dan
aktifitas seperti riset konsumen, analisa penjualan, peramalan, perencanaan
produksi merupakan aktifitas bersama.
3. Compatible Organizational Cultures, akan
menjadikan hubungan yang positif diantara
pembelian dan penawaran apabila hal tersebut terjadi, dan akan menjadi
keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan.
1. Berbagai Isu dalam Integrasi Rantai Pasokan
Ada tiga isu yang
terkait dengan pengembangan efisiensi, integrasi rantai
pasokan yaitu:
a. Local Optimization
Anggota rantai pasokan akan memfokuskan pada maksimisasi
keuntungan local atau minimisasai biaya yang didasarkan pada pengetahuan yang
terbatas.
b. Incentives
Insentif mendorong
munculnya perdagangan didalam rantai penjualan yang sebelumnya tidak terjadi.
Hal ini menimbulkan fluktuasi yang pada akhirnya menjadikan kemahalan bagi
semua anggota. Wujud insentif berupa
insentif penjualan, potongan kuantitas, kuota dan
promosi.
c. Large lots
Dalam hal ini seringkali
terjadi bias yang mengarah pada large lots karena cenderung mengurangi biaya
per unit. Disatu sisi jika pengiriman dalam jumlah yang banyak misalnya ukuran
truk penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak merefleksikan nilai
penjualan sebenarnya.
Ketiga isu tersebut
biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi informasi tentang apa yang
sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang
didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang
benar-benar ditarik melalui rantai pasokan. Ketidakakuratan informasi bukan
kesengajaan, tetapi menimbulkan distorsi dan fluktuasi dalam rantai pasokan dan
menyebabkan apa yang diketahui sebagai bullwish effect. Bullwish effect adalah
fluktuasi kenaikan dalam order yang sering terjadi sebagai order yang bergerak
melalui rantai pasokan yang mengakibatkan kenaikan biaya seperti inventory,
transportasi, pengiriman dan penerimaan.
2. Opportunity dalam suatu Rantai Pasokan yang
terintegrasi
Kesempatan agar
pengelolaan efektif terjadi dalam rantai pasokan mengikuti 10 item yaitu:
a. Accurate 菟ull_ data, yang dapat
dilakukan dengan melalui sharing:
- POS (Point Of Sales) informasi,
sehingga tiap anggota rantai dapat
menjadwalkan secara efektif.
- CAO
(Computer-Assisted Ordering).
Dengan menggunakan
keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan dengan: factor pasar, persediaan, order yang ada,
serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung jawab menjaga persediaan
barang akhir.
b. Lot Size Reduction, ini
dilakukan oleh manajemen yang agresif dengan cara:
- Mengembangkan pengiriman yang ekonomis .
- Memberikan diskon yang didasarkan total
volume tahunan daripada ukuran
pengiriman individual.
- Mengurangi biaya order melalui teknik order
yang ada dan variasi bentuk
pembelian elektronik.
c. SingeStage Control of Replenishment,
berarti Bertanggung jawab secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory
untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi informasi dan peramalan
multiple yang menciptakan bullwhip effect.
d.
Vendor Managed Inventory, berarti supplier menjaga material bagi
pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan departemen.
e. Postponement, berarti menunda modifikasi
atau customization produk selama mungkin dalam proses produksi.
f. Channel Assembly, yaitu menunda
perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi dapat dipasang.
g. Drop
Shipping and Special Packaging,
Drop Shipping berarti
pengiriman langsung dari supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu dan
biaya pengiriman kembali. Selain itu biasanya disertai pengemasan yang khusus
sesuai kebutuhan konsumen.
h. Blanket Order, merupakan komitmen
pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item yang dapat dikirim dalam
jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.
i. Standardization, yaitu pengurangan
jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan mengurangi biaya.
j. EDI (Electronic
Data Interchange) adalah standardisasi format transmisi data untuk
komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan EDI adalah ASN
(Advanced Shipping Notice) yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung
dari vendor ke pembeli.
F. PEMILIHAN VENDOR
Suatu perusahaan mungkin
memiliki kemampuan di semua bidang manajemen, walaupun demikian fungsi operasi
memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang sempurna. Agar hubungan tersebut
efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:
1. Evaluasi Penjual
Tahap ini mencakup
kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut
menjadi pemasok yang baik. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai
variabel atau factor yang dipertimbangakan untuk memilih penjual, yang mana
tiap variabel diberi bobot tergantung pada kebutuhan organisasi. Kemudian
menentukan beberapa alternative untuk diberi penilaian , setelah dianalisa maka
bisa menentukan mana yang dipilih.
2. Pengembangan Penjual
Apabila perusahaan sudah
memastikan akan menggunakan jasa penjual tertentu, maka cara agar pemasok dapat
diintegrasikan ke dalam system yang berlaku adalah dengan memastikan bahwa
penjual menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku.
Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga
format transfer informasi elektronik.
3. Negosiasi
Strategi Negosiasi
terdiri dari tiga jenis yaitu:
a. Model harga
berdasarkan biaya (Cost Based price model), yang mengharuskan
pemasok terbuka kepada pembeli.
b. Model berdasarkan
harga pasar (market Based price model), harga didasarkan
pada publikasi atau indeks.
c. Perebutan tender
(competitive bidding),terjadi pada kasus dimana pemasok tidak
bersedia membahas biaya dan tidak ada
pasar yang mendekati sempurna.
G. INTERNET PURCHASHING
Kadang-kadang disebut
sebagai e-procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui
catalog vendor yang didapat melalui internet untuk digunakan oleh karyawan dari
perusahaan di bagian pembelian. Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan anda
membaca topik selanjutnya
H. MATERIAL MANAGEMENT
Adala suatu pendekatan
yang mencari efisiensi operasi melalui intgrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas
penyimpanan. Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadi
pengurangan biaya, dan peningkatan pelayanan konsumen.
1. Sistem Distribusi
Dalam hal penyampaian produk terutama barang, kegiatan
distribusi menggunakan moda transportasi diantaranya:
a. Truk, kelebihan menggunakan truk adalah pada
fleksibilitas, sehingga perusahaan yang telah menerapkan konsep JIT (Just In
Time) makin menerapkan penggunaan moda transportasi ini untuk urusan
distribusi.
b. Kereta Api, kelebihannya adalah karena moda
transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih
tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api
telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran batch kecil mengharuskan pengiriman yang berkala
dan dalam jumlah sedikit.
c. Pesawat Udara, dengan perkembangan pergerakan
nasional dan internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan
cepat. Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti Fedex, UPS
dan Purolator.
d. Kapal laut, merupakan salah satu sarana
transportasi tertua di dunia. Sistem distribusi dengan menggunakan moda
transportasi ini penting apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada
kecepatan. e. Pipa, merupakan bentuk transportasi yang penting untuk cairan
seperti minyak maupun gas serta bahan kimia lainnya.
2. Alternatif biaya pengiriman
Semakin lama produk ada
dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi
pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang
lambat. Oleh Karen aitu perlu dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar
tujuan efktifitas dan efisiensi tercapai.
-------0000--------
0 comments:
Posting Komentar